Sejarah ITI

“Suatu cita-cita dan harapan untuk menciptakan para insinyur yang handal, yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional dengan kualifikasi unggulan dan bermoral tinggi kebangsaan”

 

Institut Teknologi Indonesia (ITI) didirikan atas prakarsa Almarhum Prof. B.J Habibie untuk melengkapi Kawasan Puspiptek dengan fasilitas pendidikan. Pendirian ITI yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan insinyur di Indonesia, telah mendorong Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada tahun 1983 untuk mendirikan perguruan tinggi teknik. Diawali dengan pendirian Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) pada tanggal 24 Februari 1984, dan terlaksananya Kongres Nasional ke XI PII di Palembang pada tanggal 17-19 Mei 1984, diamanatkanlah pendirian perguruan tinggi teknik yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya surat keputusan dari YPTI No.01/Kept-YPTI/1984 pada tanggal 2 Juni 1984 tentang pendirian Institut Teknologi Indonesia (ITI). Sejalan dengan amanat tersebut, dan keinginan untuk melengkapi Kawasan Puspiptek dengan fasilitas pendidikan, maka pada tahun 1984, didirikanlah ITI oleh Almarhum Prof. B.J Habibie. Saat didirikan pada tahun 1984, ITI terdiri dari 3 (tiga) Fakultas dengan 9 (sembilan) Jurusan, dan jumlah mahasiswa sebanyak 900 orang. Kuliah pertama dimulai pada tanggal 1 Oktober 1984, dan tanggal bersejarah ini dijadikan sebagai Hari Lahir (Dies Natalis) Institut Teknologi Indonesia (ITI).

Sejak didirikan, ITI memiliki komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi Keteknikan/Teknologi yang efisien – berkualitas dan terjangkau oleh sebanyak mungkin anak bangsa. Dinamika perkembangan dan kebutuhan pendidikan tinggi, menuntut ITI untuk menyikapinya dengan melakukan penguatan pengelolaan ITI melalui pembaharuan struktur organisasi yayasan. Pada tahun 2006, pembaharuan organisasi yayasan kemudian diikuti dengan reorganisasi, restrukturisasi manajemen ITI dan reorientasi kurikulum di tahun 2007-2008. Perubahan mendasar ini kemudian mengubah warna dan corak pendidikan ITI menjadi “The Technology-based Entrepreneur University”. Melalui penyelenggaraan pendidikan teknik, ITI telah menghasilkan SDM unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan SDM technopreneur yang menciptakan peluang untuk masa depan yang lebih baik. Ini semua merupakan luaran proses pendidikan teknik ITI yang menerus ditingkatkan kualitas dan layanannya, mengikuti dinamika perkembangan Iptek dan kebutuhan akan pendidikan tinggi teknik. 

Rektor ITI
dari Masa ke Masa

Jelajahi profil Rektor Institut Teknologi Indonesia dari masa ke masa lewat tautan ini